Gambaran Telur Cacing STH Pada Balita Stunting Metode Sedimentasi Menggunakan Ekstrak Ubi Ungu
DOI:
https://doi.org/10.37362/tlmbs.v3i2.192Keywords:
Stunting, Kecacingan, Ubi Ungu, AntosianinAbstract
Masalah kekurangan gizi pada belita pada umumnya sering disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya infeksi STH adalah salah satu penyakit kecacingan yang menyebabkan kekurangan gizi yang sering terjadi seperti di Negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk diketahui antosianin dapat di gunakan dalam pemeriksaan telur cacing STH dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bulukumba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan observasi laboratorik yang bersifat deskriptif kategorik. Penelitian ini di dahului dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan kriteria yang sesuai dengan penelitian, didapatkan 19 responden balita Stunting kemudian di lakukan pemeriksaan feses menggunakan metode Sedimentasi dengan menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Analisi data dalam penelitian ini menggunakan SPSS uji statistik Frekuensi. Hasil penelitian berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis dari 19 sampel di temukan 4 sampel positif yaitu telur cacing ascaris lumbricoides fertil pada sampel dengan kode 1,3 dan telur cacing ascaris lumbricoides infertil dengan kode 8,11 menggunakan pewarnaan antosianin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proporsi kecacingan pada balita stunting sebesar 21,1% di Kecamatan Ujung Bulu dan Gantarang Kabupaten Bulukumba dan pewarna antosianin yang di peroleh dari ekstrak ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai pewarna dalam pemeriksaan telur cacing STH. Peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian. selanjutnya dapat digunakan sebagai penambah wawasan khususnya dalam bidang sains.