Hubungan Self Efficacy Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit X
DOI:
https://doi.org/10.37362/jkph.v10i2.551Keywords:
Self Efficacy, Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisa, Kualitas HidupAbstract
Penyakit gagal ginjal kronis, baik di dunia maupun di Indonesia, menunjukkan bahwa sebagian besar penderitanya mengalami penurunan kualitas hidup. Self-efficacy atau keyakinan diri terhadap kemampuan untuk mengatur tindakan, motivasi, dan pola pikir guna mencapai tujuan tertentu, berperan penting dalam peningkatan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan self efficacy dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit X. Penelitian ini menggunakan rancangan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel mengguanakan teknik purposive sampling, sampel pada penelitian ini sebanyak 67 responden. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner General Self Efficacy Scale (GSES) dan Kuesioner WHOQOL-BRE. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara self efficacy dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit X. Pada uji statistic chi-squre diperoleh nilai p-value 0.002, yang artinya nilai p-value lebih kecil dari nilai signifikan α (0.002<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit X. Perawat diharapkan dapat mengembangkan intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan self-efficacy, misalnya melalui edukasi kesehatan atau konseling, sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa.